sebuah pilihan
Tuesday, June 01, 2004//


Hidup mengajarkan kita akan banyak hal, dari sesuatu yang mudah sampai sesuatu yang paling sulit. Kita belajar bagaimana menyikapi segala perubahan yang ada dalam diri kita. Kita belajar bagaimana memandang dunia yang semula sempit menjadi suatu sisi yang sangat luas sehingga kita merasa bahwa kita hanyalah sebutir debu dalam sahara yang amat luas. Perjalanan waktu mengantarkan kita pada perubahan-perubahan ini, tidak mudah menyikapi sebuah perubahan, karena terkadang kita terlena dalam zona kenyamanan. Tapi waktu akan terus berlalu, kita berubah atau kita akan ketinggalan. Naluri yang ada sebelum kita lahir, nurani yang mengajarkan kita untuk memisahkan yang baik dan buruk serta nalar yang mengajarkan kita untuk memilah yang salah dari yang benar. Adalah modal untuk menyikapi sebuah perubahan. Ketakutan-ketakutan akan selalu ada, pertanda kita menyadari bahwa masa depan penuh dengan kemungkinan-kemungkinan atau ketidakpastian, menyikapi ketakutan dengan penuh keyakinan memang tidak mudah. Karena ketakutan berbanding lurus dengan harapan. Tetapi itulah arti kita melangkah. Ketakutan terbesar sebenarnya justru hadir dari alam bawah sadar kita yang tidak bisa kita atasi, ia sulit dipahami, para ahli menyebutnya trauma. Ia tidak terpecahkan, sampai kapanpun. Lebih mudah menghadapi ketakutan karena ketidaktahuan atau ketidaksiapan kita. Tetapi apapun bentuk ketakutan itu, ia akan mempengaruhi kita untuk bersikap. Memang pertarungan terbesar manusia bukanlah menghadapi hambatan luar, tetapi mengalahkan keraguannya dan ketakutan yang ada dalam diri sendiri. Pujangga mengatakan, bahwa pejuang yang siap untuk mati dimedan laga biasanya tidak akan mati. Dari semua ini timbulah sebuah pilihan, pilihan termudah adalah ketika hanya hanya berlandaskan perasaan atau logika saja. Karena pilihan yang tersulit adalah ketika perasaan dan logika kita tidak berjalan seiring terhadap suatu kondisi yang akan kita pilih. Selalu ada konsekuensi yang harus kita bayar, karena sesederhana apapun pilihan itu ia akan menentukan langkah kita selanjutnya.


--Rudi Suardi--
1:32 PM


Comments: Post a Comment
Rudi Suardi
___________________

Seorang lelaki kecil yang mencoba menyibak bagian dunia dengan caranya sendiri, walau kadang warna yang ia punya tak seindah warna pagi atau sunset tepian pantai, dalam nafasnya yang kadang tersengal, ia mencoba mengukir asa di bilangan jakarta, manjadi debu digurun sahara, berharap dapat terbang bersama angin, tuk hinggap di mahkota sang raja, dan iapun berkilau karenanya.......

Likes
___________________

Saya membenci kemunafikan, bagiku kejujuran yang pahit jauh lebih baik daripada nyanyian merdu yang berisi puja dan puji namun dusta....

Sahabat
___________________

Bho-Bho
Vitrie
Bho-bo

Links
___________________

kantor gue



Buku Tamu
___________________

by wdcreezz.com

Name

Email/URL

Message

Jakarta Saat Ini
___________________

Goresan Lalu
___________________

September 1995
January 1996
June 1996
September 1997
May 1998
May 2001
November 2001
February 2002
March 2002
February 2003
March 2004
June 2004
July 2004
September 2004
November 2004
December 2004
September 2005
November 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
June 2006
July 2006




Get awesome blog templates like this one from BlogSkins.comGet awesome blog templates like this one from BlogSkins.comGet awesome blog templates like this one from BlogSkins.com